Mengenal Metatarsalgia, Ketika Telapak Kaki Meradang

Mengenal Metatarsalgia, Ketika Telapak Kaki Meradang
Ilustrasi penanganan metatarsalgia, peradangan pada telapak kaki. Credit: Freepik

Bagikan :


Nyeri di telapak kaki bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk di antaranya olahraga atau aktivitas tertentu. Kondisi nyeri pada telapak kaki ini dikenal dengan istilah metatarsalgia. Seberapa umum kondisi ini dan bagaimana penyembuhannya? Simak uraiannya berikut ini.

 

Apa Itu Metatarsalgia?

Metatarsalgia adalah rasa nyeri dan peradangan pada bagian metatarsal atau telapak kaki. Nyeri metatarsalgia biasanya berpusat di salah satu atau lebih dari lima tulang di pangkal jari kaki, atau yang disebut sebagai metatarsal. 

Metatarsalgia umumnya terjadi akibat cedera berlebihan dalam olahraga yang melibatkan gerakan lari dan melompat. Nyeri atau peradangan ini juga bisa disebabkan oleh sepatu yang tidak pas, kelainan bentuk kaki, atau radang sendi dan penyakit lainnya. 

Baca Juga: Jalan Kaki Seperti Apa Untuk Menurunkan Berat Badan?

 

Penyebab Metatarsalgia

Penyebab paling umum dari metatarsalgia adalah adanya aktivitas olahraga yang banyak memberi tekanan pada tulang metatarsal di bagian depan kaki. Kegiatan seperti berlari atau menumpu, akan memberi tekanan yang konstan pada telapak kaki.

Tekanan abnormal pada kaki dapat meningkatkan peradangan di area metatarsal yang dapat mengiritasi tendon, ligamen dan tulang rawan di sekitar tulang.

Selain olahraga, peradangan di area metatarsal juga bisa disebablan oleh faktor lainnya seperti: 

  • Sepatu yang tidak pas: Sepatu yang terlalu sempit dapat menekan kaki, sementara sepatu yang terlalu longgar juga dapat membuat kaki mudah terpeleset ke depan dan ke belakang.
  • Bantalan sepatu yang kurang memadai: Pemakaian sepatu tanpa bantalan dan penyangga lengkungan dapat menyebabkan nyeri dan peradangan tulang metatarsal. Hal yang sama juga dapat disebabkan oleh pemakaian sepatu hak tinggi.
  • Kelainan kaki: Adanya kelainan bentuk kaki seperti lengkungan yang dalam, jari telunjuk kaki lebih panjang dari jempol kaki, kapalan di bagian bawah kaki, bunion, dan hammer toe juga dapat menyebabkan metatarsalgia.
  • Kelebihan berat badan: Kelebihan berat badan menyebabkan beban dan tekanan lebih besar pada kaki dan area metatarsal Anda.
  • Penyakit lainnya: Bursitis, radang sendi, asam urat, neuroma Morton, dan patah tulang akibat tekanan kecil pada jari kaki dan tulang metatarsal juga dapat meningkatkan tekanan pada telapak kaki yang memicu peradangan. 

Baca Juga: Bukan Hanya Memperkuat Kaki, Ini Manfaat Leg Exercise

 

Penanganan Metatarsalgia

Pada beberapa kasus, nyeri metatarsalgia dapat mereda dengan sendirinya. Jika metatarsalgia disebabkan oleh kondisi penyakit lainnya seperti bunion atau radang sendi, penanganan akan difokuskan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Meski sekilas tampak tidak berbahaya, namun jika metatarsalgia tidak ditangani dengan tepat dapat mengubah cara Anda berjalan atau menyebabkan nyeri pinggang. 

Beberapa penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi metatarsalgia antara lain:

  • Mengistirahat kaki dan menyangganya dengan bantal saat posisi berbaring atau berbaring dengan menyejajarkan kedua kaki di dinding
  • Meletakkan kompres es di area yang nyeri hingga 20 menit setiap 2 hingga 3 jam
  • Menggunakan sepatu dengan ukuran yang pas, hak rendah dan sol yang lembut
  • Berolahraga dan menjaga pola makan untuk menurunkan berat badan bagi Anda yang obesitas
  • Latihan peregangan kaki dan pergelangan kaki 
  • Minum obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen 

Sedangkan untuk penanganan metatarsalgia akibat kelainan tulang atau bentuk kaki, dokter dapat merekomendasikan operasi, tergantung dari kondisi kelainan yang Anda alami. 

 

Metatarsalgia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak ditangani dengan benar. Bila memiliki pertanyaan seputar kesehatan tulang sebaiknya konsultasikan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care. 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 20 Desember 2023 | 04:09